PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Pembelajaran kooperatif
merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama diantara siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri:
·
untuk memuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok
secara bekerja sama
·
kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi,
sedang dan rendah
·
jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang heterogen ras, suku,
budaya, dan jenis kelamin, maka diupayakan agar tiap kelompok terdapat keheterogenan
tersebut.
·
penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok daripada
perorangan.
Tujuan Pembelajaran
Kooperatif
·
Hasil belajar akademik , yaitu untuk meningkatkan kinerja siswa
dalm tugas-tugas akademik. Pembelajaran model ini dianggap unggul dalam membantu
siswa dalam memahami konsep-konsep yang sulit.
·
Penerimaan terhadap keragaman, yaitu agar siswa menerima
teman-temannya yang mempunyai berbagai macam latar belakang.
·
Pengembangan keterampilan social, yaitu untuk mengembangkan
keterampilan social siswa diantaranya: berbagi tugas, aktif bertanya,
menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya, mau
mengungkapkan ide, dan bekerja dalam kelompok.
Fase-fase Model
Pembelajaran Kooperatif :
|
Fase
|
Indikator
|
Aktivitas Guru
|
|
1
|
Menyampaikan tujuan dan memotivasi
siswa
|
Guru menyampaikan semua tujuan
pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa
|
|
2
|
Menyajikan informasi
|
Guru menyajikan informasi kepada
siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan
|
|
3
|
Mengorganisasikan siswa ke dalam
kelompok-kelompok belajar
|
Guru menjelaskan kepada siswa
bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok
agar melakukan transisi efisien
|
|
4
|
Membimbing kelompok bekerja dan
belajar
|
Guru membimbing kelompok-kelompok
belajar pada saat mengerjakan tugas
|
|
5
|
Evaluasi
|
Guru mengevaluasi hasil belajar
tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya
|
|
6
|
Memberikan penghargaan
|
Guru mencari cara untuk menghargai
upaya atau hasil belajar siswa baik individu maupun kelompok.
|
Pelaksanaan Pembelajaran
Kooperatif di Kelas
Yang perlu dipersiapkan
sebelum melakukan model pembelajaran kooperatif di kelas, diantaranya:
1.
pilih pendekatan apa yang akan digunakan, misal STAD, Jigsaw,
Investigasi Kelompok, dll.
2.
Pilih materi yang sesuai untuk model ini
3.
mempersiapkan kelompok yang heterogen
4.
menyiapkan LKS atau panduan belajar siswa
5.
merencanakan waktu, tempat duduk yang akan digunakan.
Beberapa pendekatan pada
model pembelajaran kooperatif dan perbandingannya:
|
Pendekatan
Unsur |
STAD
|
Jigsaw
|
Kelompok
Penyelidikan
|
Pendekatan
Struktur
|
|
Tujuan Kognitif
|
Informasi
akademik sederhana
|
Informasi
akademik sederhana
|
Informasi
akademik tingkat tinggi dan keterampilan inkuiri
|
Informasi
akademik sederhana
|
|
Tujuan Sosial
|
Kerjasama
dalam kelompok
|
Kerjasama
dalam kelompok
|
Kerjasama
dalam kelompok kompleks
|
Keterampilan
kelompok dan sosial
|
|
Struktur Kelompok
|
Kelompok
heterogen dengan 4-5 orang
|
Kelompok
heterogen dengan 5-6 orang dan menggunakan kelompok asal dan kelompok ahli
|
Kelompok
homogen dengan 5-6 orang
|
Kelompok
heterogen dengan 4-6 orang
|
|
Pemilihan topik
|
Oleh
guru
|
Oleh
guru
|
Oleh
siswa
|
Oleh
guru
|
|
Tugas utama
|
Menggunakan
LKS dan saling membantu untuk menuntaskan materi
|
Mempelajari
materi dalam kelompok ahli dan membantu kelompok asal mempelajari materi
|
menyelesaikan
inkuiri kompleks
|
Mengerjakan
tugas yang diberikan baik social maupun kognitif
|
|
Penilaian
|
Tes
mingguan, jenis tes biasanya berupa kuis
|
Bervariasi,
misal tes mingguan, jenis tes biasanya berupa kuis
|
Menyelesaikan
proyek dan menulis laporan.
|
Menurut Slavin pembelajaran kooperatif adalah
pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok, siswa dalam satu kelas
dijadikan kelompok -kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 orang untuk
memahami konsep yang difasilitasi oleh guru. Model pembelajaran kooperatif
adalah model pembelajaran dengan setting kelompok-kelompok kecil dengan
memperhatikan keberagaman anggota kelompok sebagai wadah siswa bekerjasama dan
memecahkan suatu masalah melalui interaksi sosial dengan teman sebayanya,
memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mempelajari sesuatu dengan baik
pada waktu yang bersamaan dan ia menjadi narasumber bagi teman yang lain. Jadi
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan
kerjasama diantara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran
kooperatif memiliki ciri-ciri: 1) untuk menuntaskan materi belajarnya, siswa
belajar dalam kelompok secara kooperatif, 2) kelompok dibentuk dari
siswa-siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah, 3) jika dalam
kelas terdapat siswa-siswa yang terdiri dari beberapa ras, suku, budaya jenis
kelamin yang berbeda, maka diupayakan agar dalam tiap kelompok terdiri dari
ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda pula, dan 4) penghargaan lebih
diutamakan pada kerja kelompok dari pada perorangan.
Dalam pembelajaran kooperatif, dua atau lebih individu
saling tergantung satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan bersama. Menurut
Ibrahim dkk. siswa yakin bahwa tujuan mereka akan tercapai jika dan hanya
jika siswa lainnya juga mencapai tujuan tersebut. Untuk itu setiap anggota
berkelompok bertanggung jawab atas keberhasilan kelompoknya. Siswa yang bekerja
dalam situasi pembelajaran kooperatif didorong untuk bekerjasama pada suatu
tugas bersama dan mereka harus mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan
tugasnya.
Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk
mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting. Menurut Depdiknas tujuan
pertama pembelajaran kooperatif, yaitu meningkatkan hasil akademik, dengan
meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademiknya. Siswa yang lebih
mampu akan menjadi nara sumber bagi siswa yang kurang mampu, yang memiliki
orientasi dan bahasa yang sama. Sedangkan tujuan yang kedua, pembelajaran
kooperatif memberi peluang agar siswa dapat menerima teman-temannya yang
mempunyai berbagai perbedaan latar belajar. Perbedaan tersebut antara lain
perbedaan suku, agama, kemampuan akademik, dan tingkat sosial. Tujuan penting
ketiga dari pembelajaran kooperatif ialah untuk mengembangkan
keterampilan sosial siswa. Keterampilan sosial yang dimaksud antara lain,
berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, memancing teman
untuk bertanya, mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok dan
sebagainya.
Menurut Ibrahim, dkk. pembelajaran kooperatif memiliki
dampak yang positif untuk siswa yang hasil belajarnya rendah sehingga mampu
memberikan peningkatan hasil belajar yang signifikan. Cooper mengungkapkan
keuntungan dari metode pembelajaran kooperatif, antara lain: 1) siswa mempunyai
tanggung jawab dan terlibat secara aktif dalam pembelajaran, 2) siswa dapat
mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi, 3) meningkatkan ingatan siswa,
dan 4) meningkatkan kepuasan siswa terhadap materi pembelajaran.
Menurut Ibrahim, unsur-unsur dasar pembelajaran
kooperatif sebagai berikut: 1) siswa dalam kelompok haruslah beranggapan bahwa
mereka sehidup sepenanggungan bersama, 2) siswa bertanggung jawab atas segala
sesuatu didalam kelompoknya, 3) siswa haruslah melihat bahwa semua anggota
didalam kelompoknya memiliki tujuan yang sama, 4) siswa haruslah membagi tugas
dan tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya, 5) siswa akan
dikenakan evaluasi atau diberikan penghargaan yang juga akan dikenakan untuk
semua anggota kelompok, 6) siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan
keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya, dan 7) siswa akan
diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani
dalam kelompok kooperatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar